Senin, 05 Mei 2014

Perayaan Deepavali di Batu Caves, Kuala Lumpur

Miniatur Kota Kuala Lumpur, Malaysia. (photo : Wildan Indrawan)
Kuala Lumpur adalah ibukota negara Malaysia. KL, biasa disebut begitu. Menjadi kota terbesar dan paling maju di Malaysia. Kota ini menjadi pusat perekonomian negeri Jiran. Perjalanan kali ini saya lakukan sendiri atau Solo Traveling. Menggunakan maskapai Mandala Tiger Air saya mendapatkan tiket yang cukup murah. Untuk perjalanan pergi pulang dari Jakarta - Kuala Lumpur - Jakarta saya hanya menghabiskan Rp. 1.000.000. Pembelian tiket saya lakukan sebulan sebelumnya dan tentunya perjalanan ini tidak saya lakukan pada hari libur atau weekend. 


Saya di Soekarno Hatta International Airport menggunakan maskapai Mandala Tiger Air menuju Kuala Lumpur (photo : anonim)
Perjalanan saya tempuh sekitar 2 jam dari Soekarno Hatta International Airport (CGK) menuju Kuala Lumpur Low Cost Carrier Terminal / LCCT. Karena menggunakan pesawat low cost saya tidak turun di Kuala Lumpur International Airport / KLIA (KUL). 

Saya mendapat kenalan saat di pesawat, dia adalah orang bandung yang bekerja di Kuala Lumpur. Kami berbincang ringan bertukar pengalaman dan sesampainya di bandara dia bersedia membantu saya untuk menunjukkan cara menuju Kota KL dari bandara. Menambah teman yang paham dengan daerah tujuan kita adalah hal yang tidak mubazir.

Ada beberapa cara untuk menuju Kuala Lumpur dari LCCT. Yaitu, menggunakan taxi, bus, sky van, dan kereta ERL. Untuk menuju Kuala Lumpur saya menggunakan bus karena tarifnya paling murah di antara yang lainnya yaitu RM 8. Tentu saya sudah menukarkan uang rupiah saya di Jakarta sebelum berangkat.

Waktu yang ditempuh bus ini hanya satu jam. Jalanan tidak terlalu macet seperti di Jakarta. Bus berwarna kuning-merah ini akan membawa saya ke KL Sentral atau stasiun kereta api sentral. Sesampainya di sini anda bisa memilih tujuan anda karena di sini adalah stasiun pusat semua jurusan di Kuala Lumpur.
Saya di KL Sentral, Kuala Lumpur Malaysia. Stasiun Kereta paling besar se-Asia Tenggara. (photo : Iqbal Dinardi)
Sesampai di KL Sentral, anda bisa menentukan kemana saja anda akan pergi. Untuk pertama kali, mencari penginapan adalah hal yang penting. Tentu sebelum anda berpergian anda sudah harus mencari informasi penginapan di internet. Beberapa hostel bisa anda jumpai di Bukit Bintang, Puduraya, Chinatown Petaling street, dan masih banyak tempat lainnya yang bisa anda search di internet. Harganya cukup murah, sekitar Rp. 100.000 - Rp. 300.000 per hari dengan fasilitas yang berbeda-beda. Kali ini saya cukup beruntung karena saya mempunyai saudara di KL. Saya pun langsung menuju jurusan Gombak karena saya akan menuju daerah Sri Rampai tempat tinggal saudara saya. Salah satu cara menghemat budget adalah memanfaatkan kerabat, saudara, atau teman. Bawakan oleh-oleh dari tempat asal anda itu akan cukup menyenangkan buat kerabat kita. 
Peta rute transportasi masal di Kuala Lumpur. (sumber : google)
Setelah meletakkan barang-barang dan membawa barang seperlunya, saya menuju ke Batu Caves, dengan menggunakan transportasi masal yang sangat nyaman yaitu Light Rapid Transit (LRT) dengan tarif RM 2.

Di Batu Caves saya beruntung sekali karena bertepatan dengan festival deepavali. Festival ini adalah perayaan umat hindhu dan diartikan sebagai "Festival Cahaya". Melambangkan kemenangan baik atas buruk. Festival ini digunakan untuk mempererat tali persaudaraan antar keluarga dan teman.

Pada perayaan tersebut kebanyakan warga keturunan India yang datang. Mereka makan bersama dan saling bercengkrama. Beberapa wisatawan juga ikut bergabung dalam kemeriahan acara tersebut dengan ikut terlibat acara dan mengabadikan momen menarik dengan kamera.
Warga Malaysia keturunan India sedang merayakan Deepavali di Batu Caves, Kuala Lumpur. (photo : Wildan Indrawan)
Makan bersama antar warga yang tidak saling kenal menjadi ciri khas acara Deepavali ini. (photo : Wildan Indrawan)
Berbagai makanan khas India disediakan di situ dan kita bisa mencicipinya dengan gratis. Deepavali dirayakan selama lima hari berturut-turut dalam kalender Hindu bulan "Aswayuja". Anda bisa mengikuti acara ini di bulan Oktober atau November dan festival ini merupakan festival yang paling ditunggu-tunggu masyarakat India.

Muda-mudi keturuna India sedang mengantri mengambil makanan di acara Deepavali. (photo : Wildan Indrawan)
Antusiasme para orang tua keturunan India di acara Deepavali di Kuala Lumpur. (photo : Wildan Indrawan)
Batu Caves sendiri memiliki serangkaian Gua dan Kuil Gua.  Gua ini adalah salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, terletak 13 kilometer utara dari Kuala Lumpur. Di tempat ini terdapat patung tertinggi di dunia yaitu patung sebuah dewa Hindu. Patung Murugan berdiri setinggi 42,7 m terbuat dari beton dan baja dengan lapisan cat emas yang didatangkan dari Thailand.
Saya dengan latar Patung Murugan di Batu Caves, Kuala Lumpur (photo : Wildan Indrawan)
berdiri hampir 100 m di atas tanah, Gua Batu kompleks candi terdiri dari tiga gua utama dan beberapa yang lebih kecil. Yang terbesar, disebut sebagai Gua Cathedral atau Gua Kuil, memiliki tinggi 100 m dan langit-langit berukir khas kuil Hindu. Untuk mencapainya, pengunjung harus mendaki 272 langkah anak tangga.
Saya dengan latar belakang tangga yang harus dilewati untuk menuju Gua. (photo : anonim)
Di sini juga terdapat banyak kuil Hindu. Di dasar bukit ada kuil gua, Gua Galeri Seni dan Museum Gua, yang penuh dengan patung-patung Hindu dan lukisan. Kompleks ini direnovasi dan dibuka sebagai Villa Gua pada tahun 2008. Banyak kuil berhubungan dengan kisah kemenangan Dewa Murugan atas iblis Soorapadam.


Patung Hanoman setinggi 15 meter berdiri di depan sebuah kuil di Batu Caves, Kuala Lumpur (photo : Wildan Indrawan)
Gua Ramayana terletak di sebelah kiri sebagai salah satu menghadap dinding bukit. Dalam perjalanan ke Gua Ramayana, ada patung Hanoman setinggi 15 meter dan sebuah kuil yang didedikasikan untuk Hanoman, monyet mulia dan ajudan Dewa Rama. 


Aktifitas keagamaan di salah satu kuil di Batu Caves, Kuala Lumpur (photo : Wildan Indrawan)
Nampak kota Kuala Lumpur dari atas Batu Caves. (photo : Wildan Indrawan)
Tempat penjualan souvenir juga tidak susah untuk ditemukan. Anda bisa menemukannya di atas tepatnya di dalam Gua. Souvenir cantik khas Hindu seperti patung Krisna, gantungan kunci, hingga magnet kulkas bisa anda temukan di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar