Selasa, 24 Juni 2014

Menikmati Kopi "Jasa Ayah"

Kopi sedang disiapkan dalam gelas-gelas kecil untuk dihidangkan kepada pengunjung
di Kedai Kopi Solong, Banda Aceh. (photo : Wildan Indrawan)
Bagi penggemar kopi tentu saja tak asing dengan kopi khas Banda Aceh, Kopi Ulee Kareng. Kopi ini begitu populer di Negeri Serambi Mekkah. Ada satu tempat yang sangat digemari para penikmat kopi, yaitu di Kedai Kopi Solong kepunyaan Nawawi. 

Nama Solong memang unik, selain namanya yang tak biasa, makna Solong ini juga tak banyak orang yang tahu. Menurut sang pemilik kedai, nama Solong hanyalah nama panggilan ayahnya ketika masih bekerja pada orang Tionghoa di salah satu pemukiman etnis Tionghoa di Banda Aceh. 

Muhammad Solong atau Abu Solong mendirikan kedai kopi "Jasa Ayah" sejak tahun 1974. Waktu itu hanya ada beberapa warung kopi di Banda Aceh. Seiring berjalannya waktu, nama Solong lebih populer daripada nama kedai kopinya sendiri yaitu "Jasa Ayah". Jadi kebanyakan orang lebih mengenal kedai ini dengan Kedai Kopi Solong daripada Kedai Kopi "Jasa Ayah".

Bentuk kedai kopi ini tidak seperti yang sering dilihat di Jawa, di sini bentuknya seperti rumah makan biasa. Tidak duduk di bangku kayu tetapi duduk di kursi plastik yang ada sandarannya. Warung ini jarang sepi pengunjung bahkan di hari kerja sekalipun. Kebanyakan pengunjung kedai ini adalah laki-laki.

Di tanah rencong ini budaya minum kopi menjadi sarana untuk bersosialisasi. Warga di sini gemar berkumpul bersama sembari minum kopi di kedai-kedai yang ada. Maklum saja di tempat yang menetapkan syariat islam ini tidak ada tempat hiburan malam, jadi kedai kopi menjadi sarana yang pas untuk bertemu dengan kerabat.
Kopi Jasa Ayah, tempat ini selalu dipenuhi pengunjung sebagai tempat bersosialisasi. (photo source : image.detik.com)
Sambil menikmati kopi, di meja terdapat beberapa kudapan khas aceh yang siap menemani. Mulai dari kue lapis yang manis, gorengan, hingga mie aceh yang enak untuk mengimbangi rasa kopi yang pahit ini. Menurut Nawawi, kopi Aceh ini terbuat dari kopi robusta dan dicampur dengan sedikit mentega saat prosesnya.  

Saking terkenalnya, kedai kopi ini jadi tempat berkumpul para pejabat dan pengusaha. Bahkan menurut warga setempat, lebih mudah menemui pejabat atau pengusaha di kedai ini ketimbang di kantornya. Meskipun sudah terkenal hingga luar negri sang pemilik tetap menjaga kualitas kopinya dengan memakai biji kopi pilihan asal Pidie dan Lammo, Aceh Jaya.

Untuk mendapatkan rasa yang khas, penyajian kopi di kedai ini juga berbeda. Kebanyakan kopi Aceh diseduh dengan air yang dipanaskan, kemudian dituang dalam gelas, sehingga ampas kopi sering tak ikut dalam gelas. Tertarik untuk mencoba? Tak ada salahnya bila anda mengunjungi Banda Aceh untuk mampir ke kedai ini. Letaknya tak jauh dari pusat kota, anda bisa menemukan kedai ini di Jl. T Iskandar Ulee Kareng , Banda Aceh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar